Kuliah di Nottingham; Survival Guide

August 17, 2017


Pada postingan kali ini saya akan berbagi pengalaman ketika kuliah di UK dulu (edisi galau) tepatnya di University of Nottingham. Iya, saya galau. Ingin sekali rasanya bisa tinggal disana terus. Apalagi pas mau pulang ke Indonesia rasanya tidak rela meninggalkan Nottingham, rumah saya selama satu tahun empat bulan selama kuliah di UK. Selama durasi waktu yang buat saya cuma seumur jagung itu, saya sudah menganggap kalau kota kecil di tengah-tengah Inggris itu adalah tempat saya kembali. Apalagi kalau lagi pergi jalan-jalan ke kota lain. Seringkali saya banding-bandingkan dengan Nottingham dan kadang tak sabar untuk pulang haha. Tuh kan jadinya makin galau saya kalau ingat-ingat ini semua hiks hiks. Sudahlah, semua sudah berlalu. Semoga bisa balik ke sana lagi, amin.

Sekarang back to business aja yah. Saatnya saya curhat sedikit tentang survival guide di UK berdasarkan pengalaman pribadi saya. Sebenar nya nggak jauh beda sih sama postingan orang lain yang kuliah di UK. Bedanya? Ya ini pengalaman saya pribadi, ada satu dua hal yang mungkin berbeda dari orang kebanyakan. Sebelum saya berangkat ke UK saya juga rajin baca blog orang yang sudah pernah atau sedang mengenyam pendidikan di negeri Ratu Elizabeth itu.

Secara garis besar, survival guide ini dibagi menjadi dua part; personal dan akademik. Personal akan menyentuh hal-hal seperti keuangan, sosial, ibadah, dkk. Sedangkan akademik udah pasti soal kuliah hehe.

Personal life
          1.
Sedia jaket sebelum hujan! Iya, jaket bukan payung. Cuaca di UK terkenal labil. Meskipun demikian sering-sering cek ramalan cuaca bisa membantu kok. Kenapa jaket dan bukan payung? Angin di UK itu cukup kencang. Bukan hal yang luar biasa kalau di tengah jalan lihat payung orang jadi terbalik. Saya juga beberapa kali menemukan payung rusak di trotoar jalan. Payung juga menjadi item wajib di setiap shop. Ini masalah preferensi sih sebenarnya. Saya pribadi lebih suka pakai jaket kalau hujan daripada menghabiskan uang untuk membeli payung sekali sebulan karena suka rusak haha.

          2.
Masak sendiri! Kalau mau hemat ya masak sendiri. Sebenarnya bukan karena mau hemat aja sih tapi biar bisa menyesuaikan dengan lidah Indonesia. Maklumlah, susah mencari makanan Indonesia di Nottingham. Makanan orang disana juga kurang berasa. Jadi kalau masak sendiri bisa suka-suka mau masukin cabe sebanyak apa, terserah.

Lagipula nggak bisa sering-sering makan di luar juga kan. Kantong yang jadi korban. Beda sama zaman saya kuliah di Medan yang tiap hari makan nasi bungkus karena emang begitulah budaya ngekos di Indonesia. Makannya di warung. Di UK mana ada warung makan seperti di Indonesia ini. Yang menjamur ya pizza shop atau ayam dan kentang goreng gitu.

Nggak bisa masak? Memangnya saya bisa masak. Tuh saya sudah cerita kehidupan saya ngekos di Medan. Selalu makan di warung. Seiring berjalannya waktu pasti bisa kok. Yang penting kemauan aja. Saya ingat sekali waktu beberapa minggu pertama di Uk saya hanya bisa masak beberapa makanan saja misalnya telur dan ayam. Setelah beberapa bulan saya mulai mahir memasak dan serasa jadi Master Chef. Teman-teman yang tinggal dengan saya juga mengakui kalau masakan saya enak (besar kepala).

Karena masak sendiri, pengeluaran saya memang termasuk dalam kategori sedikit. Dalam sebulan saya cuma habis sekitar £100 untuk kebutuhan utama saya (makan dan kebutuhan mandi) di luar pakaian dan jalan-jalan.

Ada cerita lucu soal sedikitnya pengeluaran saya ini. Waktu itu saya sedang berjalan di mall sendirian. Kemudian ada yang gadis muda yang berjalan ke arah saya. Pertama dia muji sweater saya. Terus tanya pekerjaan saya dan darimana asal saya. Habis itu dia tanya saya suka beli makanan atau masak sendiri. Saya jawab masak sendiri. Terus dia Tanya lagi berapa banyak uang yang saya habiskan dalam sebulan untuk makan. Pas saya jawab sekitar £100 dia langsung terkejut. Bagaimana tidak terkejut, ternyata dia mau menawarkan produk catering mereka dengan harga lebih dari £200 sebulan. Kena ZONK dia haha.

          3.
Student accommodation (hall / flat) vs shared house. Saya udah ngerasain dua-duanya dan masing-masing punya kelebihan den kekurangan. Student accommodation atau akomodasi mahasiswa biasanya punya fasilitas atau jasa tersendiri yang tidak bisa kita dapatkan kalau tinggal di shared house misalnya keamanan, jasa bersih-bersih kamar, makan (tergantung kebijakan), gym, dan dekat dengan kampus. Kurangnya? MAHAL! Yep, dengan semua fasilitas tersebut tentu wajar kalau biayanya mahal.

Kalau shared house? Murah! Kurangnya? Kurangnya adalah kelebihan yang dimiliki oleh student accommodation. Makanya saya hengkang dari student accommodation setelah saya menyelesaikan studi dan kontrak saya habis. Saya pindah ke shared house dengan beberapa teman sekelas saya sembari menunggu wisuda.

          4.
Ibadah? Saya akan bicara soal ibadah di Nottingham yah. Kalau di kota lain nggak tahu tapi biasanya sih nggak jauh beda. Nah, sebagai seorang muslim yang perlu mesjid untuk ibadah (khususnya sholat Jumat), menurut saya butuh perjuangan untuk mencapai mesjid. Kalau di Indonesia, dimana-mana ada mesjid. Di daerah tempat tinggal saya disini (Indonesia) rumah saya berada dekat dua mesjid. Satu ke kanan satu ke kiri. Jalan kaki sedikit langsung sampai. Nah kalau di Nottingham? Perlu jalan yang cukup jauh dan tidak jarang mesti naik bus dulu. Tapi saya biasanya pergi ke mushalla kampus untuk sholat bukan mesjid. Jumatan juga bisa disitu kok. Masalahnya itu ada di kampus utama  sedangkan tempat tinggal saya dekat kampus dua dimana semua kelas saya diadakan disana. Jadilah saya tetap naik bus dari kampus dua ke kampus utama. Gratis kok, karena itu bus kampus. Jadi kalau mau Jumatan saya jalan kaki sebentar ke kampus dua trus naik bus kampus menuju kampus utama.

          5.
Tranportasi? Saya sih biasanya jalan kaki kemana-mana. Naik bus juga kalau jauh. Terus dimana-mana suka ada diskon untuk mahasiswa sih. Satu fakta keren soal Nottingham; the best transportation in the UK. Iya, terbaik se-UK. Ini yang buat saya suka menggerutu kalau lagi liburan ke kota lain. Biasanya saya mengeluhkan soal transportasi karena sudah terbiasa dengan teransportasi di Nottingham yang super asik. Karena busnya? Nggak juga. Rata-rata bus di UK sama semua modelnya. Yang buat saya jatuh cinta sama transportasi di Nottingham itu adalah kita bisa track waktunya dan memang selalu pas. Kalau di Nottingham, selain ada waktu yang tertera secara tertulis di bus stop nya, kita juga bisa track lewat aplikasi hp dan ada tulisan yang jalan-jalan gitu deh.

          6.
Kehidupan sosial? Asik! Orang di Nottingham baik-baik kok. Tidak pernah saya mengalami diskriminasi selama tinggal disana. Padahal waktu itu lagi heboh-hebohnya Brexit. Selain transportasi, Nottingham juga terkenal dengan kehidupan malamnya. Ada buannnyyyaakkk pubs/bars dan clubs. Yang hobi night out sama teman-teman, Nottingham bakal manjain kamu deh.

          7.
Part time job? Why not? Mau sudah dikasih beasiswa, mau biaya orangtua, nggak ada salahnya kan menambah uang jajan sendiri. Saya sendiri jadi lebih sering jalan-jalan karena gaji dari kerja sambilan saya sebagai pelayan di sebuah restoran hehe. Selain itu saya jadi bisa meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan juga menambah teman.

          8.
Belanja? Kalau kamu muslim, ada banyak kok bertebaran toko-toko yang menjual makanan halal di Nottingham. Jadi nggak usah khawatir. Ayam, daging sapi, semuanya ada (kecuali bumbu-bumbu khas Indonesia hiks hiks). Kalau masalah bumbu atau rempah biasanya saya cari di Oriental atau Asian shops. Tidak lengkap sih tapi masih ada beberapa lah yang bisa digunakan. Terus, disini makan-makanan yang dianggap murah di Indonesia itu malah jadi sebaliknya loh. Saya yang sering makan teri selama di Indonesia malah cuma makan sekali sebulan selama di UK. Kenapa? MAHAL! Ayam dan daging jauh lebih murah.

Belanja baju, sepatu, dkk? Saya biasanya sih di belanja di PRIMARK. Ramah kantong mahasiswa haha.


Kayaknya itu dulu deh kalo soal survival guide untuk personal life yang bisa saya ingat. Kalau mau tanya-tanya silahkan komentar di bawah. Untuk selanjutnya kita bahas dari sisi akademik (kehidupan kampus).

No comments:

Powered by Blogger.